***********
"I miss the old you.. And the old me" kataku seraya menuliskannya di kolom untuk mengupdate status twitter. Inilah kegiatanku akhir-akhir ini. Bangun, online, main twitter, makan, dan kalo sempet mandi. Kampus? Kebetulan aku sedang libur setelah UAS.
Aku mulai addict twitter sejak jadian dari mantanku yang terakhir, Alex. Aku banyak bercerita tentang perasaanku di twitter. Tentang perasaanku yang sebenarnya. Tentang aku yang sebenarnya tidak menyayangi dia. Dan itu berlanjut sampai sekarang, meskipun aku sudah putus dengan mantanku itu. Tapi aku malah semakin menjadi tergila-gila dengan twitter. Sebenarnya ingin aku lepas dari dunia maya ini. Tapi apa daya, yang bisa aku lakukan saat kosong ya cuma ini. Teman? Mereka sibuk dengan pacar-pacarnya. Yahh.. Aku maklum lah, aku tau sifat cowok-cowok mereka.
Aku? Aku belum punya pacar lagi. Aku masih takut. Tidak, sebenarnya karna aku juga masih menyayangi salah satu mantanku. Rexa. Bukan mantan terbaik. Bukan yang terlama. Tapi yang paling berkesan. Dia yang membuat aku begini. Aku benci dia! Karna dia membuatku tak bisa lepas darinya. Dia membuatku... Selalu berpura-pura.
Aku memandangi timeline dari notebook kesayanganku. Wow, ada yang nge-RT tweet gue, batinku seketika, saat melihat terpampang tulisan RT setelah tweetku yang barusan. Zoezzzm? Siapa yah? Ko kayanya kenal, kataku saat melihat sekilas avatarnya, aku yang penasaran langsung membuka accountnya di tab baru.
Oooh, temennya Prima. Batinku setelah tau bahwa dia teman dari kekasih sahabatku. Aku kembali ke timelineku dan terhanyut didalamnya hingga larut malam.
Besoknya, aku kembali ber-twitter ria. Seperti biasa, aku meng-update status dan... Hey.. Laki-laki itu kembali me-retweet tweetku. Akhirnya dari situlah aku mulai mengenalnya.
Namanya, Razoe November, ternyata dia kaka kelasku sewaktu SMA. Kami mulai sering sharing melalui twitter. Dan mulai bertukaran Id Y!m.
Percakapan pertama sangat membosankan. Sampai akhirnya kami mulai sering bercerita tentang rahasia.
Dia tau aku sedang menyimpan hati dengan seseorang. Dan akupun begitu, aku juga tahu kalau dia sedang mendekati seorang perempuan manis. Dia tahu bagaimana aku menyimpan perasaan terhadap mantanku, dan aku juga tau kalau dia tidak terlalu bangga dengan kisah percintaannya yang terakhir.
*drrrrrtt* handphoneku bergetar. Ada SMS dari Zoe, setelah sekitar dua bulan bertukar ID Y!m dia menanyakan nomer HPku. Dan sejak saat itu kami sering saling mengirimi SMS.
'Amore Seira, dimana lu? Jalan yuk?'
tiba-tiba senyumku mengembang membaca isi SMS, Zoe. Dan bukannya langsung membalas, aku malah langsung menelefon Natasha, sahabatku.
'Halo..' kata Natasha dari ujung telefon
'Sha!!!! Gue diajak jalan Zoe, Sha!!!! Aaaaaa!!' Kataku histeris.
'Heh? Zoe? Razoe kaka kelas kita waktu SMA?' tanyanya. Aku terkekeh, 'hehehehe.. Iya.'
'Wedaaaaaaannn.. Asek bener lo! Lepas dari Alex langsung digebet dua cowok hahahahaha' katanya, aku mengerenyitkan dahi, 'dua? Siapa aja, Sha?' tanyaku
'cielaaaa.. Lupa? Andi apa kabar Mo?' jawabnya. Aku terdiam, Andi itu kaka kelasku waktu SMA juga, seangkatan dengan Zoe. Natasha bilang Andi suka aku, tapi aku... tidak.
'Apaan sih, sama Andi mah cuma kaka ade.' kataku lempeng.
'Iyadeeeeehh... Kalo Rizky gimana?' tanyanya lagi. Aku terdiam. Rizky itu orang yang aku suka saat ini, yang sering aku ceritakan ke Zoe dan Natasha. Orang yang membuat aku bisa melupakan Rexa, tapi juga orang membuat luka baru dikehidupanku.
'Hayoloooooooooooooh!!! Bingung yaaaa!!!' suara Natasha mendadak menghentakkan aku dari lamunan, 'jadi sekarang siapa neeeh? Rizky atau Razoe?' sambungnya.
'E-eh, sama Zoe cuma ade kaka ko, Sha. Hati mah tetep buat Rizky' kataku.
'Yaela, kalo hati buat Rizky kenapa harus histeris coba diajak jalan Zoe?' sindir Natasha, 'hehehe.. Udah ah. Jadi malu.. Gue mau siap-siap dulu aja yaaaaaa.' kataku.
'Mau kemane, Mo? Jadi jalan sama Zoe?'
'Iya kayanya. Hahahaha, udah yaaaaa!! Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!!!!' kataku sambil bergegas menutup telfon.
'Awas ya kalo sampe lu suka!!!' terdengar samar suara Natasha yang menyindirku sesaat sebelum aku memutuskan sambungan telefon.
'Hehe, kalo gue jadi suka bukan salah gue ya, Sha. Salahkan takdir.' Kata gue sambil tersenyum.
************
'Jadi bener nih ceritanya, lu udah pindah haluan?' tanya Natasha sambil meminum jusnya. Aku tersenyum malu. Udah dua minggu sejak kejadian Zoe mengajakku jalan, dan akhirnya setelah itu aku merasakan ada percikan-percikan aneh setiap Zoe SMS atau chat.
'Ngga ko, Shaa, ini cuma ngeceng-ngeceng sekilas. Lagian dia juga udah punya gebetan.' aku menyangkal sambil kemudian tersenyum ke bapak kantin, 'tapi kalo dia tiba-tiba suka sama lo gimana?!' tanyanya ekspresif. Aku tertawa, 'ya kalo gitu sih Alhamdulillah..' Natasha menggelengkan kepala sambil berekspresi lucu, ' Amoreee, Amoree.. Aneh gue sama lu ah.' katanya. Aku tertawa lagi.
'Tapi yah, Sha. Kalo gue bener ngeceng dia gimana?!' aku panik. Natasha tampak bingung, 'ya bagus dong!' katanya tiba-tiba, 'berarti lu bisa lepas dari si Rizky. Gue sebenernya gasuka lu ngeceng dia uuuu~' dia tampak senang. Aku hanya tersenyum. Sebenarnya itu udah terjadi. Aku sudah lepas dari Rizky. Cuma... Aku belum mau mengakuinya.
'Halo...' Kata Natasha pada telfonnya, 'dikantin yang.. Hah? Kamu kesini aja. Yooo.. Hmmm.. Okeoke. Siip. Daaah.' dia memutus sambungan telefon, 'Yayang?' tanya aku setelah dia memutus sambungan, 'Yoi. Tapi yayang gue yah! Bukan yayang elo!' Katanya sewot, aku tertawa puas. Aku dan Aga memang sering menggoda Natasha dengan berpura-pura pacaran dibelakangnya.
'Hai ladieeeesssss!!!' suara Aga membuat aku berhenti tertawa. 'Halo cowo..' balasku, Aga melihat ku dan kemudian langsung duduk disebelahku, dan mulai menggoda Natasha. 'Ohhh!! Oke yah yang! Jadi gamau duduk sebelah Tasha?!' Natasha langsung sewot, 'oh iya aku lupa ada kamu yang, nanti lagi ya Mo. Sekarang ada Natasha.' katanya padaku sambil tertawa, aku langsung berpura-pura memasang mimik wajah marah, 'Ah, ko sama Tasha terus sih Ga? Sama akunya kapan?!' kataku, Aga tertawa, 'tenang.. Aku adil kok, hahahaha' aku dan Aga tertawa lepas, cuma Natasha aja yang manyun.
'Eh, Mo, hari ini pulang sendiri gapapa kan?' tanya Natasha mengakhiri tawaku dan Aga, aku mengangguk, 'Yoa. Kalem.' kataku,
'Oh iya! Kenapa ga minta jemput "itu" aja!' saran Natasha
'Itu? Itu siapaa?' tanya Aga ikut nimbrung, aku yang tau maksud Natasha langsung menggeleng, 'Ngga ah, Sha. Dianya juga lagi kuliah.' aku memberi tahu,
'Cie cie hapal banget uuu~' Natasha menggoda, 'lagi ngomongin siapa sih?' Aga penasaran,
'Pengen tau aja deh, Ga.' kataku, Natasha tertawa. Aku sengaja merahasiakannya dari Aga, habis malu. Zoe itu salah satu teman dekat Aga, dan Zoe itu fotografer untuk Band Aga.
'Yah, sayang sekali yah, padahalkan dari kampusnya kesini deket.' kata Natasha,
'Ih! Deket apaan? Dari Widyatama kesini jauh kali, Sha.' kataku, Aga melotot mendengar nama Widyatama, 'Haaaaaaaaaaa!!!! Gue tauuu siapaaaa!! HAHAHAHAHA lagi ngomongin Zoe yaaa? Hayoloooh ngaku!' Aga berlaga seperti polisi yang sedang mengintrogasi. Natasha tertawa puas. Aku diam karena kaget. mampus gue! Keceplosan! batin gue. Aku tersenyum paksa, 'hehe, diem ya, Ga. Jangan bilang-bilang.', Aga cuma ikut tertawa sama Natasha. Kampret! kataku dalam hati dan langsung ikut tertawa juga bersama Aga dan Natasha.
'Halo...' Kata Natasha pada telfonnya, 'dikantin yang.. Hah? Kamu kesini aja. Yooo.. Hmmm.. Okeoke. Siip. Daaah.' dia memutus sambungan telefon, 'Yayang?' tanya aku setelah dia memutus sambungan, 'Yoi. Tapi yayang gue yah! Bukan yayang elo!' Katanya sewot, aku tertawa puas. Aku dan Aga memang sering menggoda Natasha dengan berpura-pura pacaran dibelakangnya.
'Hai ladieeeesssss!!!' suara Aga membuat aku berhenti tertawa. 'Halo cowo..' balasku, Aga melihat ku dan kemudian langsung duduk disebelahku, dan mulai menggoda Natasha. 'Ohhh!! Oke yah yang! Jadi gamau duduk sebelah Tasha?!' Natasha langsung sewot, 'oh iya aku lupa ada kamu yang, nanti lagi ya Mo. Sekarang ada Natasha.' katanya padaku sambil tertawa, aku langsung berpura-pura memasang mimik wajah marah, 'Ah, ko sama Tasha terus sih Ga? Sama akunya kapan?!' kataku, Aga tertawa, 'tenang.. Aku adil kok, hahahaha' aku dan Aga tertawa lepas, cuma Natasha aja yang manyun.
'Eh, Mo, hari ini pulang sendiri gapapa kan?' tanya Natasha mengakhiri tawaku dan Aga, aku mengangguk, 'Yoa. Kalem.' kataku,
'Oh iya! Kenapa ga minta jemput "itu" aja!' saran Natasha
'Itu? Itu siapaa?' tanya Aga ikut nimbrung, aku yang tau maksud Natasha langsung menggeleng, 'Ngga ah, Sha. Dianya juga lagi kuliah.' aku memberi tahu,
'Cie cie hapal banget uuu~' Natasha menggoda, 'lagi ngomongin siapa sih?' Aga penasaran,
'Pengen tau aja deh, Ga.' kataku, Natasha tertawa. Aku sengaja merahasiakannya dari Aga, habis malu. Zoe itu salah satu teman dekat Aga, dan Zoe itu fotografer untuk Band Aga.
'Yah, sayang sekali yah, padahalkan dari kampusnya kesini deket.' kata Natasha,
'Ih! Deket apaan? Dari Widyatama kesini jauh kali, Sha.' kataku, Aga melotot mendengar nama Widyatama, 'Haaaaaaaaaaa!!!! Gue tauuu siapaaaa!! HAHAHAHAHA lagi ngomongin Zoe yaaa? Hayoloooh ngaku!' Aga berlaga seperti polisi yang sedang mengintrogasi. Natasha tertawa puas. Aku diam karena kaget. mampus gue! Keceplosan! batin gue. Aku tersenyum paksa, 'hehe, diem ya, Ga. Jangan bilang-bilang.', Aga cuma ikut tertawa sama Natasha. Kampret! kataku dalam hati dan langsung ikut tertawa juga bersama Aga dan Natasha.
****************
Zoezoezm : Yah sebenernya gpp sih kalo ditolak sama Resya juga.
Amores : Gpp gimana? Katanya sedih -_-
Zoezoezm : Iya sih sedih, cuma ga sedih-sedih amat.
'Hah? Gimana sih, ga ngertik gue' kata gue sambil mengetik balasan chat ke Zoe.
Amores : Gimana sih maksudnya? -..-
Zoezoezm : Ya gitulah, Mo. Zoe sedih, tapi biasa aja. Soalnya..
Amores : Soalnya kenapa?
Zoezoezm : Soalnya Zoe juga udah suka sama orang lain sih.
'HAH? Suka sama orang lain?! Ah, udah deh. Patah hati gue' kataku pasrah
Amores : Sopo to baang? Kaga ceritaaaaa...
aku langsung memnyandarkan tubuhku ke sofa setelah membalas chat Zoe. Udah punya gebetan baru? Jahat. Ko ga cerita? batinku. Aku melihat monitor notebook-ku. Belum ada balasan. Tapi tiba-tiba.
Zoezoezm has sign out.
'Kampret! Ditanya malah Offline!' kataku kesal. Tiba-tiba HPku bergetar, SMS dari Zoe.
"Sorry Dc. Ngga bisa masuk lagi. Sibuk ga? Kalo ngga, gue tunggu di Selasih sekarang!'
'Selasih?' tanya gue bingung. Gue membalas "ya" dan langsung bersiap-siap.
***********
'Dimana?' kataku melalui telefon, 'Ohh.. Okeoke, gue kesana sekarang' aku menutup panggilan dan langsung pergi ke tempat duduk Zoe.
'Hai.' katanya saat aku sampai. Aku tersenyum dan langsung duduk didepannya, 'Ada apa?' tanyaku.
'Buka twitter.' balasnya,
'Hah?' tanyaku lagi
'Buka twitter' ulangnya. Aku menurut, dan langsung membuka twitter melalui i-Phone-ku.
'Then?' tanyaku setelah masuk ke aplikasi untuk twitter. 'open your mention' katanya. Aku menurut.
"Zoezzzm @Amores I Love You♥"
Aku tersentak membaca tulisan di mentionku. Aku melihat Zoe, dan memasang mimik wajah bingung. Zoe hanya tersenyum dan meraih tanganku, "Zoe sayang kamu, Mo. Dan kalau kamu mau serius sama Zoe. Zoe juga bakal serius sama kamu." katanya sambil menatapku dalam. Aku tersentak. Akhirnya... Dia mengatakannya juga. Apa yang aku tunggu sejak dulu.. Sejak tragedi 'retweet' pertama kita di twitter.
Aku tersenyum dan melepaskan genggamannya, kemudian terpaku sejenak dengan i-Phone dan twitter.
'Open your mention.' kataku setelah selesai menuliskan sesuatu di twitter. Dia tertawa. Dan kemudian langsung mengerluarkan handphonenya.
"Amores Me too♥ RT @Zoezzzm @Amores I Love you♥". Zoe tersenyum dan langsung duduk disebelahku.
'Terimakasih' katanya. Aku tersenyum. Dan satu kecupan di kening saat itu, mengakhiri malam dan tragedi 'retweet' yang sangat indah bagiku.
Aiiiiiiiiiiiiih :">
ReplyDeleteNaha asa ngakak sedikit euy bacana =))
HAHAHAHA aduh ehm. =))
ReplyDeleteAhahahahahahaa
ReplyDeleteaduh euy ijin make tulisan kmu ini lah nid !
ReplyDeletemeunang teu ?
hahahaha
Huahuahaua silahkan kakang~
ReplyDeletekalem aja ntar komisi bagi2 oke :D
ReplyDelete